Analisis Plus Minusnya
Membeli rumah adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidup. Banyak orang dihadapkan pada dua pilihan: beli rumah baru lewat KPR, atau ambil jalur take over rumah (over kredit). Pertanyaannya, apakah take over rumah memang lebih murah dibandingkan membeli rumah baru langsung dari developer?
Di artikel ini, kita akan bahas secara detail, lengkap dengan kelebihan, kekurangan, dan contoh nyata. Dengan begitu, kamu bisa menilai sendiri mana yang lebih cocok dengan kondisi finansial dan kebutuhanmu.
Apa Itu Take Over Rumah?
Take over rumah adalah proses pengalihan cicilan KPR dari pemilik lama ke pemilik baru. Jadi, kamu tinggal melanjutkan sisa cicilan tanpa harus mengajukan KPR dari awal.
Untuk penjelasan lebih detail, kamu juga bisa baca artikel kami: Apa Itu Take Over Rumah dan Bedanya dengan Jual Beli Biasa.
Kelebihan Take Over Rumah
1. Biaya Awal Lebih Ringan
Biasanya, beli rumah baru lewat KPR butuh uang muka besar. Sementara take over rumah hanya membutuhkan pelunasan sisa DP atau biaya over kredit yang lebih kecil.
Contohnya, ada rumah take over murah di Cimuning Mustikajaya cuma 25 juta yang bisa langsung kamu miliki dengan biaya awal terjangkau.
2. Proses Lebih Cepat
Take over rumah tidak perlu menunggu pembangunan selesai, karena rumah sudah ada. Kamu bisa langsung menempati rumah setelah proses administrasi selesai.
Misalnya, rumah take over murah tanpa ribet siap huni yang sudah bisa langsung ditempati tanpa menunggu lama.
3. Harga Lebih Kompetitif
Banyak pemilik rumah yang ingin cepat menjual karena alasan ekonomi, pindah kerja, atau butuh dana mendesak. Kondisi ini seringkali membuat harga take over lebih murah dibandingkan harga pasaran rumah baru.
Kekurangan Take Over Rumah
1. Tenor Lebih Pendek
Karena kamu melanjutkan cicilan yang sudah berjalan beberapa tahun dari pemilik sebelumnya, sisa tenor biasanya lebih pendek. Itu berarti cicilan bulanan bisa jadi lebih besar.
2. Kondisi Rumah Tidak Baru
Rumah yang di-take over biasanya sudah pernah ditempati. Artinya, ada kemungkinan kamu perlu melakukan renovasi kecil-kecilan sebelum benar-benar nyaman ditinggali.
3. Risiko Legalitas
Jika proses administrasi tidak jelas, take over rumah bisa menimbulkan masalah di kemudian hari. Karena itu, pastikan proses dilakukan lewat bank atau notaris resmi.
Umumnya yang sering ditemui tim intiproperty.com adalah take over yang dilakukan antara pemilik lama, pemilik baru dan notaris resmi.
Kelebihan Beli Rumah Baru
- Rumah masih fresh, belum pernah ditempati.
- Tenor panjang (hingga 15–20 tahun) membuat cicilan bulanan lebih ringan.
- Legalitas lebih jelas karena biasanya langsung dari developer atau bank rekanan.
Namun, rumah baru juga punya kekurangan: butuh DP besar, proses pengajuan KPR panjang, dan kadang harus menunggu pembangunan selesai.
Jadi, Mana yang Lebih Murah?
Jawabannya tergantung dari kondisi keuanganmu.
- Jika kamu butuh biaya awal ringan dan ingin langsung menempati rumah, maka take over rumah jelas lebih menguntungkan.
- Jika kamu lebih suka tenor panjang dan rumah baru dari developer, maka KPR baru bisa jadi pilihan yang tepat.
Contoh nyata, ada rumah take over murah di Bekasi Ujung Harapan yang harganya jauh di bawah harga rumah baru di kawasan yang sama.
Kesimpulan
Take over rumah sering kali lebih murah dari membeli rumah baru, terutama dari sisi biaya awal dan harga jual. Tapi, ada hal-hal yang perlu diperhatikan seperti tenor cicilan, kondisi rumah, dan legalitas.
Kalau tujuanmu adalah rumah siap huni dengan budget terjangkau, maka take over rumah bisa jadi solusi terbaik. Namun, kalau kamu ingin rumah baru dengan tenor panjang dan kondisi 100% fresh, beli rumah baru mungkin lebih cocok.
Apapun pilihannya, pastikan kamu sudah menghitung kondisi keuangan dan kebutuhan jangka panjangmu sebelum memutuskan.
Baca juga: