Strategi Menghadapi Calon Pembeli yang Hanya Lihat-Lihat

Strategi-Menghadapi-Calon-Pembeli-yang-Hanya-Lihat-Lihat

“Katanya tertarik, tapi ujung-ujungnya hilang”.

Dalam dunia properti khusus nya untuk agen properti pasti pernah menemui calon pembeli yang minta detail properti, foto properti bahkan sampai survei tapi tak kunjung deal. Mereka dikenal sebagai “window shopper” calon pembeli yang terlihat aktif namun tidak benar-benar siap membeli.

Bukan berarti mereka tidak ingin membeli, dengan pendekatan yang tepat, kamu bisa mengubah mereka menjadi pembeli yang nyata.

1. Pahami Motivasi Sebenernya

Langkah pertama: cari tau alasan mereka belum membeli. Apaka karena dana belum siap, belum cocok, atau sekedar membandingkan?

Tanyakan dengan sopan:

“Kalo boleh tau, properti seperti apa yang bapak/ibu cari saat ini?”

Pertanyaan ini akan membuka peluang untuk mengarahkan ke listingan yang diinginkan dan lebi tepat sasaran.

2. Tetapkan Batas Waktu

Window shopper cenderung tarik ulur. Berikan sense of urgency dengan batas waktu promo atau informasi terbatas.

Contoh:

“Unit ini tinggal satu lagi, dan harga akan naik pekan depan.”

Kalimat ini akan membuat mereka berpikir dua kali untuk menunda keputusannya.

3. Edukasi, Jangan Menekan

Hindari terlalu agresif. Sebaliknya, berikan mereka edukasi yang berharga. Kirimkan konten seperti:

  • Update harga pasar
  • Keunggulan lokasi
  • Tips KPR dan Pembiayaan

Dengan begitu kamu akan dianggap oleh mereka sumber terpercaya, bukan sekedar sales.

4. Bedakan Yang Serius dan Tidak

Perhatikan pola komunikasi mereka, calon pembeli serius biasanya:

βœ… Memberi respon cepat
βœ… Bertanya detail teknis
βœ… Mau diajak diskusi tentang skema bayar

Jika mereka hanya menjawab singkat dan menghindar dari topik transisi, lebih baik alihkan ke leads yang lebih berpotensi.

Baca Juga: Pentingnya Personal Branding Bagi Agen Properti di Era Digital

5. Sediakan Properti Yang Sesuai

Kadang calon pembeli tidak serius karena merasa kurang cocok. Tuga kamu: berikan properti pilihan yang benar-benar relevan dengan kebutuhan mereka.

Contoh:

“Kemarin bapak/ibu cari rumah yang dekat tol, saya punya listingan satu lagi yang baru rilis, boleh saya kirimkan?”

Respon seperti ini menjaga komunikasi tetap hidup dan tetap berpeluang closing.

Kesimpulan

Window shopper bukan berarti pembeli gagal. Dengan strategi yang tepat, memahami motivasinya, memberi batas waktu, hingga memberi edukasi, kamu bisa mengubah mereka jadi calon pembeli loyal

Bergabunglah dengan Diskusi

Compare listings

Membandingkan