Saat Hunian Layak Jadi Solusi Untuk Keluar dari Kemiskinan
Dikutip dari detik.com, Wakil Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Fahri Hamzah, menyatakan bahwa program perumahan tidak sekadar membangun rumah, melainkan juga alat ampuh untuk mengurangi kemiskinan ekstrem di Indonesia.
Di dalam pertemuan bersama Menko Pemberdayaan Masyarakat, ia menekankan bahwa penggunaan data kemiskinan ekstrem—termasuk kelompok desil 1 sampai 4—harus menjadi landasan kebijakan agar intervensi bisa tepat sasaran
Strategi Perumahan Agar Efektif Menekan Kemiskinan
Untuk memastikan program perumahan benar-benar membantu keluarga di garis paling bawah, berikut strategi penting yang dikemukakan:
- Perbaikan rumah tak layak
Membantu keluarga memperbaiki hunian buruk agar lebih aman, sehat, dan layak. - Penataan kawasan kumuh & pesisir
Merapikan permukiman padat agar akses infrastruktur dan lingkungan hidup membaik. - Hunian vertikal berbasis konsolidasi tanah
Solusi hunian praktis di kota dengan lahan terbatas.
Langkah-langkah ini tak hanya mengenai bangunan, tapi juga membuka peluang kerja lokal dan menstimulasi pertumbuhan ekonomi di sekitar.
Tantangan yang Harus Diatasi
Beberapa hambatan yang bisa mengurangi efektivitas program:
- Data yang tidak konsisten antara pusat dan daerah
- Proses birokrasi & perizinan lokal yang lambat
- Keterbatasan anggaran & dukungan pelaksana
- Kesulitan menjangkau lokasi terpencil atau daerah kumuh
Untuk itu, sinergi antara pemerintah pusat, daerah, serta pihak swasta dan masyarakat sangat krusial agar program berjalan lancar dan tepat sasaran.
Kesimpulan
Program perumahan bukan sekadar soal rumah fisik—tapi juga strategi transformasi sosial. Dengan intervensi hunian layak dan penataan kawasan yang fokus pada kelompok terbawah, program ini berpotensi menjadi jalur nyata bagi keluarga miskin untuk meningkat ke kondisi hidup yang lebih baik.
Sumber Berita:
detik – “Program Perumahan Dinilai Bisa Bantu Berantas Kemiskinan Ekstrem”