Amerika serikat membuat kejutan besar. Dalam langkah yang memicu reaksi global, pemerintah Donald Trump secara resmi mencabut sanksi ekonomi terhadap suriah 13 Mei 2025. Keputusan ini disampaikan langsung saat pertemuan Trump dengan Presiden Suriah Ahmed Al-Sharaa di Riyadh, Arab Saudi.
Langkah tersebut menandai titik balik drastis dalam kebijakan luar negeri AS terhadap Suriah, negara yang selama lebih dari satu dekade menjadi sasaran sanksi akibat perang saudara dan pelanggaran HAM.
Mengapa AS Mencabut Sanksi?
Menurut laporan dari Al Jazeera, pencabutan ini bertujuan untuk “mendorong stabilitas kawasan, mempercepat rekonstruksi Suriah, dan membuka jalan diplomasi lebih luas.” Trump juga menyebut langkah ini sebagai βkesempatan bagi Suriah untuk kembali ke komunitas internasional.β
Namun, pengamat politik Timur Tengah menilai keputusan ini lebih dari sekadar diplomasi. Ada dugaan kuat bahwa kepentingan strategis, seperti menyeimbangkan pengaruh Iran dan membuka peluang bisnis pascaperang, menjadi motivasi utama di balik langkah ini.
Apa Dampaknya bagi Timur Tengah?
Langkah ini membuka celah besar dalam dinamika geopolitik Timur Tengah. Negara-negara Teluk seperti Arab Saudi dan Uni Emirat Arab menyambut baik keputusan AS, berharap Suriah bisa lebih terbuka dalam kerja sama ekonomi dan keamanan regional.
Sebaliknya, Israel dan beberapa negara Eropa menyuarakan kekhawatiran. Mereka menilai pencabutan sanksi tanpa prasyarat HAM bisa memperkuat rezim Suriah tanpa memberikan jaminan perubahan nyata di dalam negeri.
Suriah Siap Bangkit?
Suriah sendiri menyambut baik keputusan tersebut. Dalam pidatonya, Presiden Ahmed al-Sharaa menyatakan kesiapan untuk βmembangun kembali Suriah yang modern, damai, dan terbuka bagi investor global.β Pemerintah Suriah kini membuka proyek-proyek strategis bernilai miliaran dolar untuk mitra internasional.
Namun, jalan menuju rekonstruksi masih panjang. Infrastruktur yang hancur, ekonomi yang rapuh, dan konflik internal yang belum sepenuhnya reda menjadi tantangan serius.
Kesimpulan: Awal Baru atau Risiko Baru?
Pencabutan sanksi oleh AS bisa menjadi babak baru bagi Suriah. Namun, jika tidak diimbangi dengan reformasi nyata, langkah ini justru berpotensi menciptakan ketegangan baru. Dunia kini menanti: apakah Suriah akan memilih jalan damai dan modernisasi, atau kembali terjebak dalam pusaran konflik dan kepentingan global?