Menjual rumah itu tidak mudah, apalagi jika rumah yang mau dijual punya kisah horor yang udah tersebar di lingkungan sekitar. Tapi, bukan berarti rumah itu tidak bisa laku di pasaran. Dengan pendekatan yang tepat dan komunikasi yang cerdas, kamu tetap bisa menjualnya tanpa membuat calon pembeli mundur saat masuk ke halaman rumah.
1. Fokus Pada Nilai Fisik dan Potensi Rumah
Daripada membahas cerita masa lalu, lebih baik arahkan calon pembeli kepada hal yang konkret. Misalnya:
- Lokasi yang strategis
- Ukuran tanah yang luas
- Fasilitas sekitar yang lengkap
- Potensi renovasi atau dikembangkan
Hal ini penting untuk disampaikan ke calon pembeli supaya menggeser mindset pembeli dari “pernah horor” ke “bisa jadi aset properti terbaik“.
2. Jangan Menyangkal, Tapi Juga Jangan Menonjolkan
Jika pembeli bertanya langsung, jawab dengan tenang dan profesional. Katakan bahwa:
“Dulu memang sempat pernah ada cerita seperti, tapi itu udah lama banget dan rumah ini sudah direnovasi dan dibersihkan total”
Kuncinya adalah netral. Hindari membantah dengan keras atau malah membenarkan rumor. Pembeli menghargai kejujuran yang dibungkus dengan sikap yang dewasa.
3. Ganti Energi, Ganti Aura
Sebelum memasarkannya, pastikan kamu mengganti suasana secara total:
- Cat warna ulang dinding dengan warna yang cerah
- Ganti lampu dengan pencahayaan yang hangat
- Tambahkan elemen tanaman atau aroma terapi
- Bila perlu, konsultasikan dengan feng shui atau interior stylist
Tampilan rumah yang baru akan menghapus ingatan tampilan rumah dari cerita yang lama.
4. Bangun Cerita Baru Lewat Konten Positif
Untuk mendukung kesan yang positif, jangan hanya mengandalkan kata-kata.
Gunakan sosial media, listing properti, atau brosur dengan narasi halus seperti:
“Rumah ini kosong dan kini siap menjadi rumah keluarga yang hangat.”
Selanjutnya, bangun suasana yang membuat calon pembeli merasa nyaman sejak awal.
Buat video tour yang menarik dengan penuh cahaya, musik lembut, dan narasi inspiratif.
Ingat, pembeli butuh alasan untuk jatuh cinta, bukan alasan untuk takut.
5. Targetkan Audiens Yang Berbeda
Beberapa pembeli seperti investor, pengusaha properti, atau penyewa jangka pendek cenderung lebih logis dan berani mengambil resiko. Jika rumah memiliki potensi untuk dijadikan kos-kosan, kantor, atau tempat usaha, sampaikan potensi tersebut.
Dengan strategi ini, kamu bisa membuka peluang baru tanpa harus menghapus masa lalu rumah tersebut
Penutup
Menjual rumah yang pernah “berhantu” memang memerlukan pendekatn yang lebih kreatif. Namun, dengan komunikasi strategi yang halus, perbaikan visual, dan dengan narasi yang tepat, kamu tetap bisa closing dengan percaya diri.
Ingat: Rumah lama bisa jadi awal cerita yang baru, asal kamu bisa menyampaikannya dengan bijak.
Baca Juga: Cara Agar Listingan Propertimu Menarik dan Cepat Laku