Banyak orang yang semangat ketika mau ambil rumah, bahkan dengan penghasilan nya yang besar mereka mampu dan siap untuk membeli rumah dengan metode KPR. Namun sayang nya mendadak kecewa karena pengajuan KPR nya ditolak bank. Salah satu penyebab utamanya adalah BI Checking (Sekarang dikenal dengan SLIK OJK)
Tapi kenapa sih BI Checking bisa jadi penentu utama lolos atau gagalnya pengajuan KPR? Yuk, kita bahas satu per satu dengan bahasa yang simpel biar lebih gampang dipahami.
1. Catatan Pembayaran Jadi Bukti Disiplin Finansial
Bank cuma mau tau apa kamu orangnya disiplin dalam mengelola utang. Kalau di BI Checking tercatat sering telat bayar cicilan, otomatis bank ragu buat kasih pinjaman. Karena pasti bank khawatir kamu juga akan melakukan hal yang sama saat akan mencicil rumah.
Yang terjadi di lapangan dan sering di temui tim intiproperty.com adalah banyak konsumen yang memiliki gaji yang besar dan mampu untuk mencicil rumah, tapi rata-rata bi checking nya pasti merah. Penyebabnya adalah menunggak bayar cicilan karena ekonomi yang menurun saat Covid-19, menolak bayar cicilan motor karena motor nya hilang bahkan yang terburuk karena lupa memiliki tagihan, padahal tagihan nya kecil kisaran 10-50 ribu saja. Tapi itu sangat mempengaruhi jeleknya Bi Checking.
Baca juga: 7 Penyebab BI Checking Buruk yang Bikin Pinjaman Ditolak
2. Menunjukkan Tingkat Risiko Calon Debitur
BI Checking ibarat “rapor keuangan”. Kalau nilainya bagus, kamu dianggap rendah risiko. Kalau nilainya jelek, bank khawatir uangnya nggak balik. Itulah kenapa bank menjadikan data ini sebagai tolok ukur utama.
3. Jadi Filter Awal Sebelum Analisis Lebih Lanjut
BI Checking adalah gerbang utama ketika akan mengajukan KPR. Karena biasanya yang dilihat oleh bank pertama kali adalah BI Checking, sebelum cek penghasilan atau aset. Kalau catatan kredit kamu sudah merah, proses biasanya berhenti di sini.
4. Mempengaruhi Besar KPR yang Bisa Disetujui
Bukan cuma lolos atau gagal, BI Checking juga bisa menentukan berapa besar pinjaman yang kamu dapat. Catatan bagus = kemungkinan dapat plafon kredit lebih besar. Catatan buruk = plafon diperkecil, atau bahkan ditolak.
Simak: 7 Penyebab Utama KPR Ditolak di 2025 dan Cara Mengatasinya
5. Jadi Acuan Bank Melihat Kredibilitas Jangka Panjang
Bank bukan cuma mikirin satu-dua tahun, tapi jangka panjang. Dengan melihat riwayat di BI Checking, mereka bisa menilai apakah kamu layak diberi kepercayaan untuk cicilan rumah hingga 20 tahun ke depan.
Kesimpulan
BI Checking memang bukan satu-satunya faktor, tapi jelas jadi penentu utama dalam pengajuan KPR. Kalau catatanmu bagus, jalanmu menuju rumah impian jadi lebih lancar.
Jadi sebelum apply KPR, pastikan kamu sudah merapikan keuangan, bayar cicilan tepat waktu, dan menjaga skor BI Checking tetap sehat. Dengan begitu, peluang lolos KPR makin besar, dan impian punya rumah bisa segera terwujud.
