Sebagian besar agen properti menikmati sistem penghasilan berbasis komisi. Artinya, pendapatan bisa sangat besar⦠atau justru seret, tergantung performa di lapangan. Tapi sayangnya, tidak sedikit agen yang langsung menghabiskan komisi besar begitu cair, tanpa strategi keuangan jangka panjang.
Jika kamu ingin sukses secara berkelanjutan, tidak cukup hanya pintar closing kamu juga harus melek finansial. Komisi besar tidak ada artinya jika tidak bisa kamu kelola dengan benar.
1. Pisahkan Keuangan Pribadi dan Komisi
Langkah pertama adalah memisahkan rekening komisi dari rekening kebutuhan pribadi.
Dengan pemisahan ini, kamu bisa lebih sadar akan jumlah riil penghasilan dan tidak asal tarik uang untuk keperluan yang tidak penting.
Ketika uang komisi punya tempat sendiri, kamu lebih mudah merencanakan penggunaannya secara strategis.
2. Tentukan Persentase Penggunaan
Setiap kali kamu menerima komisi, langsung alokasikan dengan persentase tetap. Contoh alokasi sederhana:
- 50% untuk kebutuhan harian
- 20% untuk tabungan/investasi
- 10% untuk pengembangan diri
- 10% untuk dana darurat
- 10% untuk sedekah atau sosial
Dengan sistem ini, kamu tidak lagi bingung harus mulai dari mana. Uang bekerja untukmu, bukan sebaliknya.
Baca Juga: Cara Efektif Mengelola Database Pembeli Properti dengan Rapi dan Efisien
3. Sisihkan untuk Masa Paceklik
Pendapatan agen properti tidak selalu stabil. Ada bulan panen, ada bulan kosong.
Justru saat kamu dapat komisi besar, di situlah kamu harus menyiapkan cadangan untuk bulan-bulan minim closing.
Agen sukses bukan yang boros saat ramai, tapi yang tetap stabil meski pasar sepi.
4. Hindari Gaya Hidup Inflasi
Komisi besar sering memicu gaya hidup baru, makan mewah, gadget terbaru, kendaraan baru.
Padahal, yang kamu butuhkan adalah kenaikan aset, bukan sekadar tampilan.
Kendalikan keinginan konsumtif dan arahkan uangmu untuk memperkuat fondasi keuangan, seperti:
- Reksadana atau saham
- Investasi properti kecil
- Emas/logam mulia
5. Gunakan Sebagian untuk Upgrade Diri
Jangan lupa, komisi juga bisa jadi bahan bakar untuk meningkatkan skill.
Ikut pelatihan, beli buku, atau kursus online tentang pemasaran, keuangan, atau digital marketing.
Semakin kamu berkembang, semakin tinggi pula peluangmu untuk dapat komisi lebih besar di masa depan.
6. Catat Setiap Pengeluaran & Pemasukan
Gunakan aplikasi keuangan sederhana atau spreadsheet untuk melacak alur uang.
Kamu akan lebih sadar ke mana komisi kamu pergi dan bisa evaluasi kebiasaan finansial secara rutin.
Pencatatan keuangan bukan hanya untuk pengusaha besar. Agen properti juga butuh transparansi dalam keuangannya sendiri.
Penutup
Komisi besar bukan jaminan sukses jika kamu tidak punya strategi keuangan yang bijak.
Agen properti yang tahan lama dan stabil secara finansial adalah mereka yang tahu cara mengelola setiap rupiah yang masuk.
Ingin jadi agen properti yang bukan cuma jago jualan, tapi juga pintar urus uang?
Kunjungi Intiproperty.com dan temukan panduan lainnya untuk upgrade dirimu sebagai agen properti profesional.