“Lokasi Strategis tapi kenapa harga rumah saya turun?”
Pertanyaan ini sering muncul dari pemilik properti di kawasan premium. Tidak bisa dipungkiri, lokasi memegang peran penting dalam menentukan nilai properti. Namun, ada beberapa faktor yang menyebabkan nial properti merosot tajam meskipun sudah berada di lokasi yang strategis.
Mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi itu akan membantu langkah kamu dalam pencegahan dan menjaga nilai investasi tetap tinggi.
1. Kemacetan dan Akses Jalan Yang Buruk
Meski berada di pusat kota, kemacetan yang sering terjadi di sekitar properti akan mengurangi minat pembeli. Calon pembeli akan berpikir dua kali untuk membeli karena akan menghadapi kemacetan parah setiap keluar ruamh.
Bagaiamana mengatasinya?
Pastikan jalan menuju lokasi properti tidak terlalu padat atau memiliki rute alternatif. Lokasi yang strategis harus tetap di dukung dengan aksesibilitas yang baik agar tetap menarik.
2. Risiko Bencana Alam
Banjir, longsor, dan gempa akan merusak reputasi properti. Meskipun berada di lokasi yang strategis properti di area ini umumnya lebih sulit terjual dan nilanya stagnan atau turun.
Solusi praktis:
Kalo kamu berencana membeli properti pastikan kamu cari tau dulu tentang sejarah banjir atau bencana di wilayah tersebut. Properti yang aman dari risiko memiliki nilai yang stabil.
3. Lingkungan Yang Tidak Terawat
Tidak peduli seberapa strategis lokasi properti, jika lingkungan sekitarnya penuh sampah, kumuh atau rusak, harga properti akan terpengaruh. Calon pembeli akan menilai lingkungan sekitar properti dulu sebelum melihat rumah itu sendiri.
Langkah antisipasi:
Libatkan diri dalam program kebersihan dan revitalisasi lingkungan. Bergabung dengan komunitasi setempat untuk mejaga lingkungan sekitar tetap bersih dan nyaman.
4. Dekat Dengan Fasilitas Yang Tidak Nyaman
Misalnya, rumah yang dekat dengan tempat pembuangan akhir (TPA), pabrik atau kawasan industri berat cenderung memiliki nilai rendah. Alasannya sederhana: suara bising, polusi, dan bau tidak sedap.
Tips Cerdas:
Pilih properti yang jauh dari kawasan industri dan perhatikan arah angin agar tidak terpapar polusi.
5. Bangunan Yang Tidak Terawat
Rumah yang terlihat kotor, kusam, berjamur, dan atap bocor akan membuat calon pembeli berpikir ulang untuk membelinya. Mereka melihatnya seperti biaya renovasi yang tidak diinginkan
Solusi:
Rutin melakukan perawatan bangunan. Cat ulang fasad secara berkala dan perbaiki bagian yang rusak sebelum dipasarkan
6. Masalah Keamanan dan Kriminalitas Tinggi
Tidak ada yang ingin tinggal di daerah yang memiliki kriminalitas tinggi. Meskipun berada di lokasi yang strategis, tingkat kejahatan yang tinggi akan mengurangi minat pembeli.
Langkah Proaktif:
Pasang keamanan modern seperti CCTV dan kordinasi dengan aparat setempat untuk meningkatkan keamanan lingkungan.
7. Tingkat Kebisingan Yang Tinggi
Rumah yang dekat dengan bandara, stasiun kereta atau dekat dengan jalan raya yang sibuk akan mengganggu kenyamanan. Kebisingan yang konstan membuat rumah kurang ideal untuk dihuni terutaman untuk keluarga dengan anak kecil atau lansia.
Cara mengurangi dampaknya:
Gunakan jendela yang kedap suara dan tanam pohon di lingkungan sekitar untuk meredam kebisingan.
Kesimpulan
Lokasi strategis saja tidak menjamin kenaikan nilai properti. Kamu perlu mempertimbangkan banyak faktor yang dapat mengurangi daya tarik propeti tersebut. Dengan memahami risiko-risiko diatas, kamu dapat melakukan perbaikan atau pencegahan sejak dini.
Ingin tahu properti mana yang punya potensi kenaikan nilai?
Kunjungi intiproperty.com dan temukan rumah impian di lokasi strategis dan aman!
Baca Juga: 5 Lokasi Terbaik di Bekasi untuk Beli Rumah Tahun ini